Metodologi Survei dan Sampling

Sampel/Responden dalam Survei Kelayakan Kerja

Sebelum membahas lebih lanjut terkait sampel dalam survei kelayakan kerja ini, ada baiknya pewawancara memahami apa yang dimaksud dengan populasi dan juga apa yang dimaksud dengan sampel.

Populasi adalah keseluruhan subjek/objek penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang akan diteliti dengan menggunakan cara/spesifikasi tertentu.

Terkait dengan pelaksanaan survei kelayakan kerja, yang dimaksud populasi adalah jumlah pekerja dalam suatu pabrik yang disurvei, dan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diwawancarai oleh pewawancara. Untuk mencerminkan populasi pabrik, maka program ini akan mengambil ukuran jumlah sampel minimal sebanyak 50 pekerja/responden per pabrik – tentu apabila dibutuhkan sampel bisa lebih banyak.

 

Cara menghitung sampel/responden

Sebelum pewawancara dapat menghitung sampel/responden, pewawancara harus mengetahui terlebih dahulu jumlah populasi di pabrik yang ingin disurvei. Survei pabrik diisi oleh Serikat Pekerja/Serikat Buruh di tingkat perusahaan dan/atau manajemen pabrik sebelum melakukan survei, atau saat sosialisasi. Melalui survei pabrik, pewawancara dapat mengetahui jumlah populasi atau jumlah pekerja yang bekerja di pabrik yang akan disurvei, termasuk banyaknya pekerja perempuan dan banyaknya pekerja dengan status pekerja tetap. Dari jumlah yang sudah diketahui tersebut, maka pewawancara dapat menghitung jumlah sampel. Sampel akan dihitung berdasarkan pada pembagian atas jenis kelamin (pekerja perempuan/pekerja laki-laki) dan status kerja (pekerja tetap / pekerja kontrak) sampai jumlah (quota) yang dikehendaki – min. 50 pekerja/responden per pabrik

Untuk menentukan sampel pekerja, survei pabrik harus memiliki empat pertanyaan yang relevan sebagai berikut :

Q1 - Berapa jumlah pekerja yang bekerja di perusahaan/pabrik ini?

Q2 - Berapa jumlah pekerja perempuan yang bekerja di perusahaan/pabrik ini?

Q3 - Berapa jumlah pekerja perempuan yang merupakan pekerja tetap di perusahaan/pabrik ini?

Q4 - Berapa jumlah pekerja pria yang merupakan pekerja tetap di perusahaan/pabrik ini?

Berdasarkan jawaban yang didapat, maka Anda dapat menentukan berapa banyak pekerja yang harus diwawancarai dalam setiap kategori. Tabel berikut menggambarkan keterangan dan langkah pembagian populasi :

Tabel 4.1 Pembagian Responden

Keterangan

Kode

Rumus

Jumlah Responden

(n)

selalu 50 orang

Jumlah Pekerja di Pabrik

Q1

sesuai jawaban manajemen/data dari SP/SB

Jumlah seluruh Pekerja Perempuan di pabrik

Q2

sesuai jawaban manajemen/data dari SP/SB

Jumlah pekerja perempuan berstatus tetap

Q3

sesuai jawaban manajemen/data dari SP/SB

Jumlah Pekerja laki-laki berstatus tetap

Q4

sesuai jawaban manajemen/data dari SP/SB

Jumlah pekerja perempuan berstatus kontrak

Q5

=Q2-Q3

Jumlah Pekerja Laki-laki berstatus kontrak

Q6

=Q1-Q2-Q4

Kode di kolom tabel 4.1 merupakan kode untuk memperjelas saat melakukan pembagian responden, dimana kolom sebelah kiri berisi keterangan dari kode tersebut. Setelah mendapatkan jawaban dari Q1 hingga Q4 maka dilanjutkan dengan mengisi pertanyaan Q5 dan Q6 di mana rumus sudah disediakan di kolom sebelah kanan tabel 4.1. Setelah langkah-langkah di tabel 4.1 sudah selesai dikerjakan maka langkah selanjutnya adalah menentukan responden seperti di tabel berikut :

Tabel 4.2 Penentuan Responden

Keterangan

Kode

Rumus

Jumlah pekerja perempuan berstatus tetap

H1

=Q3/Q1*n

Jumlah Pekerja laki-laki berstatus tetap

H2

=Q4/Q1*n

Jumlah pekerja perempuan berstatus kontrak

H3

=Q5/Q1*n

Jumlah Pekerja Laki-laki berstatus kontrak

H4

=Q6/Q1*n

Sama seperti tabel sebelumnya, maka tabel ini berisi keterangan dan kode serta rumus untuk mencari dan menentukan jumlah responden. Untuk mempermudah pemahaman beserta praktik di lapangan berikut merupakan uraian bagaimana mengerjakan penentuan responden:

Mari kita asumsikan bahwa pabrik memiliki 2000 pekerja (Q1), di mana ada 1000 pekerja perempuan (Q2) dan dengan demikian 1000 pekerja laki-laki (Q1 - Q2). Dari 1000 pekerja perempuan ini, 300 diantaranya merupakan pekerja tetap (Q3). Dari 1000  pekerja laki-laki, 500 merupakan pekerja tetap (Q4). Jika Anda menargetkan untuk mewawancarai 50 pekerja (n) di pabrik ini secara proporsional, maka komposisi pertanyaan yang harus dijawab adalah :

  • Berapa pekerja perempuan berstatus tetap yang diambil sbg responden (H1)?
  • Berapa jumlah pekerja laki-laki berstatus tetap yang diambil sebagai responden (H2)?
  • Berapa jumlah pekerja perempuan berstatus kontrak yang diambil sbg responden (H3) ?
  • Berapa jumlah pekerja laki-laki berstatus kontrak yang diambil sbg responden (H4) ?

 

Diketahui

n    = 50

Q1 = 2000 pekerja

Q2 = 1000 pekerja

 Q3 = 300 pekerja

 Q4 = 500 pekerja

Kemudian mencari jumlah Q6 & Q5:

Q5 = Q2-Q3 -> 1000-300 = 700

Maka Q5 = 700 pekerja

Q6 = Q1-Q2-Q4 -> 2000-1000-500= 500

Maka Q6 = 500 pekerja

 Setelah mendapatkan hasil dari Q5 & Q6 maka kemudian mencari H1,H2,H3,H4 :

H1 = Q3/Q1*n 🡪 300/2000*50 = 7,5

H2 = Q4/Q1*n 🡪 500/2000*50= 12,5

H3 = Q5/Q1*n 🡪 700/2000*50 = 17,5

H4 = Q6/Q1*n 🡪 500/2000*50 = 12,5

Dibulatkan maka :

H1 = 8  Pekerja perempuan berstatus tetap

H2 = 12 Pekerja laki-laki berstatus tetap

H3 = 18 Pekerja perempuan berstatus kontrak

H4 = 12 Pekerja laki-laki berstatus kontrak

Total = 50 responden

 

Jadi, sebelum mulai mewawancarai para pekerja di pabrik, survei pabrik harus diselesaikan untuk menentukan sampel. Berdasarkan jawaban, maka nantinya Anda akan dapat menghitung persentase pekerja yang akan disurvei pada setiap kategori. Sehingga, sampel ini diyakini dapat menggambarkan situasi pabrik.

 

Metode memilih dan menentukan responden

Setelah menghitung jumlah sampel/responden, pewawancara akan mengetahui pembagian sampel:

-            Pekerja perempuan yang berstatus sebagai pekerja tetap

-            Pekerja perempuan yang berstatus sebagai pekerja kontrak

-            Pekerja laki – laki yang berstatus sebagai pekerja tetap

-            Pekerja laki – laki yang berstatus sebagai pekerja kontrak

Strategi pengambilan sampel hanya didasarkan pada gender dan status perjanjian kerja (tetap dan kontrak). Namun, karakteristik pekerja lainnya sebaiknya juga mencerminkan keseluruhan populasi pekerja. Misalnya, jika 50% dari anggota serikat, Anda diharapkan bisa memilih 50% pekerja anggota serikat dan 50% pekerja non-serikat dalam pabrik tersebut.

Pewawancara ataupun SP/SB di tingkat perusahaan dapat memilih dan menentukan sampel seperti hitungan di atas.  Untuk lebih mendapatkan gambaran terkait tingkat kepatuhan pabrik yang dapat lebih diandalkan, maka pewawancara diharuskan untuk memilih sampel dari berbagai bagian yang ada di pabrik, seperti:

-            Pabrik garmen - bagian cutting, sewing, finishing, packing, warehouse, dsb

-            Pabrik tekstil – bagian weaving, spinning, finishing, packing, warehouse, dsb

-            Pabrik sepatu – bagian cutting, sewing, finishing, packing, warehouse, dsb

Baik pewawancara ataupun SP/SB di tingkat perusahaan mempunyai kewenangan untuk memilih dan menentukan siapa saja yang akan menjadi sampel berdasarkan kriteria dan perhitungan sampel.

 

Bagaimana cara memeriksa validitas hasil wawancara yang telah diselesaikan

Tujuan utama dari memeriksa validitas hasil survei adalah untuk melihat apakah pewawancara telah memalsukan hasil survei atau telah membuat kesalahan saat memasukkan data. Survei Kelayakan Kerja memiliki alat yang disebut questanalyser. Alat ini memungkinkan koordinator program/tim Gajimu untuk memantau berapa banyak survei yang telah diselesaikan oleh seorang pewawancara. Hal ini juga memungkinkan pengelompokan survei berdasarkan wilayah, sehingga koordinator program dapat memantau pelaksanaan survei  sesuai dengan skema yang telah disepakati.

Survei Kelayakan Kerja juga menyediakan akses ke data yang telah disurvei. Database ini dalam format Excel. Koordinator program dapat menggunakan database ini untuk melakukan pemeriksaan tambahan pada hasil survei dan membandingkan keseluruhan total per pewawancara. Lakukan pemeriksaan tambahan jika terdapat beberapa jumlah hasil survei yang sama persis, ini mungkin mengarah ke proses survei palsu.

 

Loading...